Selasa, 10 Desember 2013

Coretan yang lain

DINGIN


aku pergi, mith. dari tempat yang lama merawatku lama di dalamnya. kini, aku sampai di rumah baru, di rumah dulu. tempat manusia mengembangkan senyumannya untuk menyapa. angin terasa lebih dingin di puncak ini. kurangkul dingin sendirian, sembari menepikan jarum-jarum untuk memasukkan benang kecil, lalu kurajut dengan pelan-pelan. seperti merangkul kesanggupan hidup ini, mith.

dingin ini banyak ajari aku untuk mengenal dahaga yang tersimpan rapih di dalamnya. mith, aku harus melepas banyak nama agar aku tak kedinginan dengan semua kenangan. ketika aku  berniat melepasnya, aku kehilangan semuanya. betapa curam pilihan itu, beginilah kita diadakan. maka, kita memang paling jeli mengakrabi kedinginan ini. mith, jangan jauh dariku. sampai kehidupan mana pun, kita bukan masing-masing perintah yang memasang senjata-senjata tajam dan ledakan untuk menghancurkan kedamaian orang-orang pribumi sini. tapi mungkin benar, pada akhirnya kita harus tegar dan tabah memasuki tanda tanya yang lebih kekar.

di sini tidak sedang hujan, mith. air yang biasa turun dari langit yang mengabu garang, terpaksa berhenti lama. hujan itu pindah ke hati, di hatiku sendiri aku masih mencari-cari seorang arsitektur perancang drainase terhebat di kawasan paling suci manusia miliki. di depanku, ada quran yang baru tadi ditutup. penuh percakapan yang menjelaskan tentang hidup, tentang orang beriman dan kekuasaan atas godaan syetan itu. siapa syetan itu, mith? yang bisa menjelma jadi apa saja semaunya. kita ini masih manusia kan mith? apa syetan itu bisa merasakan sedih dan bahagia? muram dan senyum? mungkin yang membedakan, kekonsistenan mereka lebih serius dan menjurus.

orang tak akan percaya kalau aku ini keturunan drakulla dan sehu datang tiba-tiba menyadarkan identitas ini kembali. mith, aku vampire yang sangat baik ya sejauh ini. rajin beribadah walau tak sampai menjangkau ke dalam, tamat puasa apalagi harus menahan lapar kehabisan labu di kulkas. orang di sini tak mau tahu, mith. aku tuh mayat hidup yang kadang update status kalau buka facebook. iman mereka sudah tinggi-tinggi ya, jadi tak percaya tentang vampire dan keturunannya.

maka di sinilah, aku mengurung diri, mith. itikaf. tapi itikaf harus di dalam mesjid, dan yang dilakukan olehku adalah menjauhi manusia. mith, betapa indah hidup ini dihidupi oleh rahasia.

Senin, 09 Desember 2013

DI HARI MATA INDAHMU, TUHAN


TETAPLAH DI SINI...

Seorang anak kecil itu kini kulihat ia tumbuh dan berkembang seperti manusia sewajarnya, Tuhan. Sewajar bahagia dan kesedihan menindas raut matanya. Aku senang melihat ia tumbuh dan bergerak menyatakan, cinta diam-diam tumbuh besar di dirinya. Aku terhanyut, ia peluki aku. Seperti akan menjadi pelukkan terakhir. Seolah kami ditantang untuk menghadapi kesempatan terakhir.

Ketinggian. Ia sangat menyukainya. Oh .. Tuhan, ia punya bundaran mata yang indah. Suka menyimak mataku di matanya, ketika kami bicara. Ia tumbuh begitu ajaib, sampai ia dapat berbicara hal yang buatku cukup merasa nyaman. Ia kini sering memanjat, menaiki gunung, dan menaklukan tapal-tapal angkasa.

Kami telah bangun sarang di wilayah rahasia, di dalamnya kami menyekap banyak hal dengan nafas yang acapkali terengah-rengah. Tiap pagi datang, kami merasa senang masih dapat bangun bersama-sama, menyambut hari baru padahal tak pernah melahirkan nama hari baru. Ia bangun dan menjadi senyuman awal, langkah kami masihlah Engkau.

Aku tahu ia masih sangatlah kecil, untuk mengetahui apa yang aku sembunyikan sepanjang hidupku ini. Tapi ia gadis yang pintar, tak pernah bosan untuk ada dalam pertanyaan. Cara itu, buat banyak pengakuan dan kukenalkan juga ia pada-Mu, sejak ia bertanya manusia itu apa? Dan kenapa kita punya cinta tapi ada yang menghakiminya untuk menjadi senjata perang dunia?

Aku katakan padanya, kami harus bertahan. Hidup lebih lama lagi, mempertahankan tali yang sudah diikat jauh ke luar dimensi. Kami tak menjauh dari jiwa yang asing. Ia masih terlalu kecil, untuk menungguku datang dan menemaninya sampai tertidur di atas lenganku.

Ya.. seorang anak kecil itu tumbuh, banyak buatkan inspirasi dalam hari-hari dan ia hidup abadi di hatiku, yang biasanya kujadikan tinta dalam jari-jariku.

-----------------
Di ketik pada tanggal 06 Desember 2013
Ketika penulis menyadari ada gadis kecil menunggunya tiba.

Rabu, 04 Desember 2013

Yang tak bersuara,tapi Cinta




Suara menggerakkanku, dan aku ingin masuk ke dalam sekotak musik yang kau punyai di bawah bantal. Mungkin, aku bisa terus menari seperti balerina yang digantung mati ketika diketahui kekasihnya harus menerima hukuman serupa Galileo. Jiwa kecilku sangat kekanak-kanakkan, suka menangis di dalam dan tanpa alasan yang rasional menambalnya dengan kepedihan la-gi, seperti mendapati kabar kesedihan terdalam... ialah merima bangkitkanya seribu kematian yang berulang.

hati kecilku sering menciut
dipaksa berjalan ke pasar zombie
teriakan dan gontaian langkah
ambruk satu-satu, mati kutu.


Kekasihku begitu ghaib, buat hampa sekaligus tanya dan cinta. Malam-malam seperti ini, aku ingin masuk ke suara itu. -Mu. Yang dibakar oleh api dunia, tapi sedingin syurga yang diterima Ibrahim..

cinta yang membisik
kematian yang membisik
takdir yang membisik
aku ingin membisikan itu.
kau kutu buku yang nakal
    membisikan dzikir...
dikebutuhanku.


--------------------------
Diketik pada tanggal 28 November 2013
Saat hati merasa begitu kronis menyikapi penampakan yang begitu tak asing dan dingin.
cinta yang membisik