Minggu, 30 Juni 2013

Aku ingin lelap di kolongMu

Langit tidak menyenja tadi sore
juga malam tidak hendak menyeruak
aku rasa akan tetap seperti mati
pada poros tunggak

" tiada pagi, jika malam tak menjelang " kataMu

aku ingin segera tertidur
di kolongmu yang kutapak
sebelum malam dan pagi kabur
dari peperangan yang saling menombak

namun bumi menutup pori-porinya
hingga hujan mengembang setinggi pintu

" di mana kolong itu ? " tanyaku
" tidak ada tempat untukmu, jika tiada jeda tempat untuku" bisikMu

aku kembali menengok laku yang tertimbun alpa
saat lupa tidak lagi meng-ada-kanMu
sudut kata di nada memulai buta
hujan mengadu domba harap dan takutku

aku ingin lelap di kolongMu,Tuhan
bersama mereka yang kau buka pintunya
dan bersama mereka yang telah damai berpulang
kedalam kerinduan bersamaMu


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar