Kamis, 13 Juni 2013

Duhai Tuhan Yang Maha Baik Aku Hanya Ingin Pulang Ke Rahim-Mu



Ya Tuhanku,
di mana letak hatiku di saat aku mengaduh
mataku gelap bagaikan gelapnya samudra tanpa cahaya
hatiku kosong bagaikan lupa di isi oleh sejuknya cinta yang mengalir hangat,
yang lembut, namun bagaimana bisa aku lupa akan diriMu?
aku tak tahu, apakah pernah aku teringat akan dengung hadirMu?

Ya Tuhaku,
telah kupatahkan tulang rusukku dan aku berjalan kesakitan
dan kuseret semua kepayahan ini bagaikan manusia tanpa mata dan rasa
kukutuk bintang dan aku tenggelamkan pikiran pikiranku menuju lembah kesunyian
aku tak menemukan apa apa, aku tak juga menemukanMu?
beranda rumahMu semakin tak tembus dalam kabut kegelisahan hidupku

Ya Tuhaku,
ku gambar raut mukaku pada tembok yang mulai runtuh, lalu aku corat coret dengan
hujatan yang membuat aku semakin tenggelam dalam kegilaan tanpa doa
kemana lagi aku harus bersujud dan kemana lagi aku harus menengadah?
aku tak tahu kiblatku telah di jarah oleh kebencian yang membutakan hatiku yang paling intim
luka yang disayat waktu telah menolak untuk menekukan rukuk dan pilukan hati ini berkali kali?

Ya Tuhanku,
aku ikat jantungku pada sekumpulan serigala dari balik kamar yang berisikan derit yang menyakitkan
kusembelih lidahku dari ayat ayatmu lalu aku membalikkan badanku dari panggilan panggilanmu
masihkah aku seorang manusia atau hanya kayu bakar bagi luasnya api yang menghanguskan?
aku tinggalkan semua perintahmu dan ingin sekali diri ini menembak mati malaikat malaikatmu
dan mereka yang berjalan disebelahku ingin kumakan dengan kesombonganku yang tak terjawab

Ya Tuhanku,
ku jelajahi luasnya buku buku namun yang aku temukan mereka yang telah menggantungMu dari balik bukit pertapaan waktu
setankah aku yang telah mengikuti dakwah iblis dalam kitab sucinya yang paling kotor?
kubentangkan jiwaku pada luasnya langit yang tak bertepi, memanggil manggil mendung dan menyingkirkan matahari lalu aku robek bulan yang kemuning tepat di bola matanya
hiduplah aku sebagai sebatang kayu yang dialirkan sungai yang tak bermuara

Ya Tuhanku,
di mana lagi aku harus aliri darahku yang sudah lama tak menyebut suci namaMu?
jiwaku telah dijangkiti kerusakan yang tak bisa aku rasakan, aku mati tapi aku hidup
segala sembahku telah aku belokkan ke jurang kegilaanku yang paling dalam
luputkah aku dari hardikanMu yang paling binasa? Atau anginlah yang kau bawa namun kulitkulah yang mati rasa?
biarlah mungil semut yang mengajariku doa sebelum aku tumpas ditelah lupa dan luka

Ya Tuhanku
aku ingin kembali, kaki kakiku tak kuasa lagi menembus belukar dan
menangislah semua tubuhku dan bergemerataklah seluruh sususan jiwaku saat Engkau tinggalkan
aku ingin pulang, pulang ke arah timur yang telah aku lewatkan selama ini
kemana lagi aku harus bersembunyi dari kengerian dunia ini kalau tidak aku harus kembali ke dalam rahimmu yang paling dalam wahai Tuhanku yang tak bisa kubaca lewat teriakan teriakan?
aku ingin kembali dan pulang ke asal mula diriMu, ke asal mula Aku



senin 25 februari 2013
18:56


Tidak ada komentar:

Posting Komentar